dan kini...
dan kini,
entah kenapa,
rindu ini menyerangku tanpa ampun,
tanpa aba-aba,
tanpa bisa kutahan,
akankah sang hujan berhenti berpesta?
karena riuh yang ia ciptakan
melukis pedih yang tak terdefinisi
biar saja malam jadi benderang,
agar aku tetap bisa melihatmu
sebagai fajar yang selalu buatku menunggu seusai hitam,
biar saja siang jadi kelam,
agar aku tetap bisa menatapmu
sebagai bintang yang selalu menuntun jalanku
saat senja kenakan jubahnya
puisi na gajebo...
hha..
agy error brlebih,,,
byasany ga ampe sgininyah...
[cuh..! fiktif..!]
hho...
(^_^)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda